Friday, December 24, 2021

Sampaikan Pesan Penyandang Disabilitas Juga Punya Hak Sama

Sampaikan Pesan Penyandang Disabilitas Juga Punya Hak Sama

Sampaikan Pesan Penyandang Disabilitas Juga Punya Hak Sama -

Tepuk tangan penonton bergemuruh ketika anggota Komunitas Mata Hati (KMH) membuka pergelaran drama musikal Semar Mbangun Inklusi pada 11 Desember lalu di Auditorium RRI Surabaya. Pertunjukan selama 60 menit itu sukses mengocok perut dan mengaduk hati. Racikan musik dari KMH Band menambah apik dan elegan pergelaran tersebut.

DIMAS NUR APRIYANTO, Surabaya

JARUM jam masih menunjukkan pukul 18.23. Para pemain berkumpul di backstage Semar Mbangun Inklusi. Ada yang berlatih dialog dengan lawan main, berswafoto, hingga menanyakan kembali riasannya. Isna misalnya. Malam itu, riasan Isna tampak memukau. Warna lipstik di bibirnya stand out. Dia mengatakan sedikit grogi. ”Saya deg-degan,” ucapnya saat dihampiri wartawan koran ini.

Jemari Isna dingin. Penyandang tunadaksa itu berperan sebagai Dewi Kunthi. Sesekali, bibirnya komat-kamit menghafalkan dialog Dewi Kunthi. Sejak usia 4 tahun, Isna tidak bisa lagi beraktivitas dengan bebas. Dokter mendiagnosis dirinya terkena polio.

Yang terlibat dalam pertunjukan Semar Mbangun Inklusi bukan hanya penyandang disabilitas. Ada juga teman dari nondisabilitas yang turut berkolaborasi. KMH rutin menggelar pertunjukan untuk menyampaikan pesan mengenai inklusi sejak 2019. Kemasan pertunjukannya selalu berhasil menggaet hati penonton. Pementasan pertama berjudul Sumpah Saya Jaka Tarub.

Tepat pukul 19.30, pertunjukan dimulai. Ikon wayang Semar membuka pertunjukan tersebut. Semar merasakan kegelisahan terhadap masalah sosial disabilitas. Gareng, Petruk, dan Bagong bersama Semar duduk di depan teras rumah. Semar meminta Gareng, Petruk, dan Bagong menuju Amartha untuk menemui Prabu Krishna.

Semar memiliki tiga hal untuk merealisasikan konsep inklusi. Ketiganya adalah kolaborasi virtual disabilitas, Pelit (pelatihan IT membuat netra bisa berjualan online), dan Ngopeni (ngobrol pendidikan inklusi).

Dhanny Heru selaku ketua panitia Semar Mbangun Inklusi sekaligus ketua KMH menuturkan, pergelaran itu tercetus pada dua bulan lalu. Karena kondisi pandemi, jadwal latihan tidak terlalu sering. Meski begitu, dia mengakui latihan tetap optimal. Pemain berlatih seminggu sekali. ”Senang sekali bisa kembali tampil,” kata Dhanny.

Total pemain yang terlibat 27 orang. Termasuk nondisabilitas dan pemain musik. Penyandang disabilitas yang bermain beragam. Ada disabilitas tunarungu, daksa, hingga down syndrome. Dhanny juga mengambil lakon dalam pertunjukan itu. Dia menjadi Semar.

Judul Semar Mbangun Inklusi diambil berdasar pengalaman para penyandang disabilitas. Melalui pertunjukan tersebut, masyarakat diharapkan sadar dan tahu keberadaan penyandang disabilitas. Dengan begitu, masyarakat tidak salah dalam memberikan perlakuan kepada mereka.

Sampaikan Pesan Penyandang Disabilitas Juga Punya Hak Sama

No comments:
Write comments

Get More of our Update